Tips Menjadi Populer

Berkarya bersama di Blog Diswa

Pre Order Buku

Bahan bacaan buat tentang Penyemangat Belajar dan Aneka Kreasi dari Limbah sekolah serta Seni Kreasi tari Budaya Makassar, Segera order pada kontak 082219928025.

Cara Ganti Gambar Header

Slide ini menggambarkan cara ganti gambar pada header Wordpress part

Rabu, 22 Mei 2019

Workshop Online SAGUSABLOG Lanjutan sudah dimulai

Workshop Online SAGUSABLOG Lanjutan 22

 Workshop Online SAGUSABLOG Lanjutan 22

Workshop Online SAGUSABLOG Lanjutan akan dimulai tanggal 18 s/d 24 Mei 2019.
Senang bisa lulus di kelas dasar SAGUSABLOG, sehingga bisa mengikuti kegiatan-kegiatan yang diadakan oleh IKATAN GURU INDONESIA melalui kegiatan ini saya belajar banyak tentang bagaiamana caranya membuat blog serta memahami cara mengelola blog. Puji syukur dan ucapan terimah kasih kepada mentor-mentor SATU GURU SATU BLOG yang berada di GURU PEMBELAJAR IKATAN GURU INDONESIA yang sudah mau dengan sabar mengajarkan dan membimbing kami di kelas lanjutan.
  1. Workshop SAGUSABLOG Lanjutan khusus bagi peserta yang sudah pernah menyelesaikan SAGUSABLOG KELAS DASAR.
    1. Membuat blog guru dengan engine blogger
    2. Mengganti template blog guru dengan template dari pihak ketiga
    3. Mendesain header blog guru dengan Adobe Photoshop
    4. Mengelola dan menghias blog guru
    5. Membuat soal online di Google Drive
    6. Custom Domain dengan domain premium / domain gratis
    7. Monetize Blog
    8. SEO (Search Engine Optimization)
Jumlah jam dalam sertifikat: 36 jam

PENTING!
Pastikan Android anda sudah terpasang Aplikasi telegram karena kegiatan pembelajaran, diskusi menggunakan aplikasi telegram (download disini)
berikut beberapa info PENTING yg perlu diperhatikan seluruh Peserta:


Artikel Pendidikan Menjadi Guru yang Inspiratif, Kreatif


Menjadi Guru yang Inspiratif, Kreatif, Mencerdaskan dan Mencerahkan
Sitti Suryani, S.Pd., M.Pd

Harapan dan Rencana Kegiatan Masa Datang
Menjadi guru  kreatif dan inspiratif saat ini tampaknya sudah menjadi kebutuhan dan tuntutan zaman. Sebab guru yang kreatif dan inspiratif akan mampu menciptakan proses pembelajaran yang memudahkan peserta didik menerima materi dengan proses yang menyenangkan.
Kreativitas adalah salah satu modal untuk menjadi guru  yang profesional. Oleh karena itu, forum IGI ini diharapkan menjadi pemantik, pemicu untuk memacu kreativitas dan produktifitas guru, kepala sekolah, pengawas, dan pemangku kebijakan dalam menciptakan kultur dan tradisi ilmiah dalam melahirkan inovasi dan kreasi sehingga terwujud sebuah ekosistem pendidikan yang dapat menggugah, mencerdaskan, dan mencerahkan baik pada ranah rasio, rasa, dan raga.
Adapun rencana dan proyeksi kegiatan masa mendatang adalah senantiasa berkomitmen dan memotivasi diri untuk membenahi diri dalam memaksimalkan potensi yang dimiliki dengan selalu meng-update dan meng-upgrade wawasan keilmuan sehingga tercipta guru inovatif yang senantiasa bekerja keras dan ikhlas  untuk mencerdasakan anak bangsa. Mengembangkan sekolah yang berbasis alam, sains, dan Islami. Melakukan inovasi pembelajaran dari waktu ke waktu, mengembangkan model-model pembelajaran yang inovatif dan dialogis, terlibat aktif dalam forum-forum ilmiah, membangun jejaring untuk pengembangan sumber daya manusia.
Demikian sekelumit curah pikir dan curah nasihat yang penulis sampaikan di forum IGI ini, semoga menjadi motivasi tersendiri bagi penulis dan pembaca untuk berkarya dan berdedikasi lebih baik lagi di masa mendatang sebagai agen pembelajar yang kreatif, inovatif, inspiratif, dan menyenangkan yang akan membawa perubahan ke arah yang lebih baik. Semoga.

Untuk mewujudkan semua harapan penulis menjadi Guru yang Inspiratif, Kreatif dengan Belajar bersama IGI (Ikatan Guru Indonesia)
IGI adalah organisai guru yang diinisiasi sejak tahun 2000 dengan nama Klub Guru Indonesia. IGI lahir dari keprihatinan akan rendahnya kompetensi guru Indonesia, pemerintah dalam kajian berbagai pihak dianggap belum sukses mengangkat kompetensi guru, sementara organisasi guru yang ada saat itu tak berbuat apapaun dalam rangka peningkatan kompetensi guru.
Hanya dalam setahun IGI berhasil melakukan workshop dan diklat yang melibatkan 156.000 guru dengan 575 pelatih dan 17 kanal pelatihan guru.
Di era kini, kita mengenal berbagai gerakan dan program IGI diantaranya :
1.      Gerakan Guru Berintegritas
2.      Gerakan Hemat Energi dan Penciptaan Energi Baru dan Terbarukan.
3.      Gerakan peningkatan kemampuan guru Inklusi dan pendidikan untuk semua
4.      Gerakan Guru Saudara
5.      Gerakan Bayar Balik


Selasa, 21 Mei 2019

Tari Tradisional Sulsel Tari Pakkarena.


Tari Tradisional Sulsel
Tari Pakkarena.
Tari Pakarena merupakan salah satu tarian tradisional daerah dari Sulawesi Selatan. Tarian ini diiringi oleh dua kepala drum atau gandrang dan sepasang instrumen alat seperti suling yang disebut dengan puik-puik. Selain tari pakarena yang selama ini telah dimainkan oleh maestro tari Maccoppong Daeng Rannu di kabupaten Gowa, ternyata masih ada jenis tari pakarena lainnya yang berasal dari Kepulauan Selayar. Tari pakarena inilah dikenal sebagai Tari Pakarena Gantarang. Disebut Pakarena Gantarang karena tarian khas Sulawesi yang satu ini berasal dari perkampungan yang dulunya pernah menjadi pusat kerajaan di Pulau Selayar yaitu Gantarang Lalang Bata. Tari Pakarena Gantarang ditarikan oleh empat orang penari perempuan. Tarian ini pertama kali muncul pada abad ke 17, tepatnya pada tahun 1903 yaitu pada saat Panali Patta Raja dilantik menjadi Raja di Gantarang Lalang Bata.
Walaupun demikian, tidak ada data khusus dan jelas yang menyebutkan sejak kapan tarian Pakarena ini muncul dan siapa yang menciptakannya. Namun, masyarakat setempat percaya bahwa Tari Pakarena Gantarang ini memiliki kaitan dengan munculnya Tumanurung. Dalam kepercayaan masyarakat setempat, Tumanurung adalah bidadari yang turun dari langit. Tumanurung bertugas memberikan petunjuk pada manusia yang ada di bumi.
Petunjuk tersebut adalah simbol–simbol berupa gerakan. Selanjutnya gerakan-gerakan tersebut dikenal dengan Tari Pakarena Gantarang. Munasih Nadjamuddin, salah satu pemain Tari Pakarena Makassar juga menyatakan hal yang hampir sama. Penari yang sering dipanggil dengan sebutan Mama Muni ini menceritakan bahwa Tari Pakarena berawal dari kisah tentang perpisahan antara penghuni botting langi atau penghuni kayangan dengan penghuni lino atau bumi. Sebelum berpisah, botting langi terlebih dahulu mengajarkan tentang tata cara hidup, cara berburu, dan cara bercocok tanam pada penghuni lino. Cara–cara tersebut diajarkan melalui gerakan–gerakan tangan, kaki, dan badan. Gerakan ini yang kemudian dipercaya sebagai tarian ritual sebagai ucapan syukur oleh para penduduk bumi untuk penghuni langit. Oleh sebab itu, tidak mengherankan jika gerakan dalam tarian tradisional ini begitu artistik, penuh makna, halus, dan sulit dibedakan antara satu dengan yang lainnya.
Pada pertunjukkan Tari Pakarena, tarian dimainkan dalam 12 bagian. Tiap gerakannya mempunyai makna dan filosofi masing – masing. Posisi duduk menjadi tanda awal dan akhir tarian ini. Gerakan berputar yang mengikuti arah jarum jam menggambarkan siklus kehidupan manusia yang terus berputar. Sementara gerakan naik turun melambangkan irama kehidupan yang tidak pernah mulus. Selalu ada saatnya seseorang berada di atas dan berada di bawah.
Dalam aturan menarikan Pakarena, penari tidak boleh membuka mata terlau lebar. Selain itu, gerakan kaki juga tidak diperkenankan terlalu tinggi. Aturan ini berlaku sepanjang tarian berlangsung. Dalam satu pertunjukkan tari Pakarena memerlukan waktu sekitar 2 jam. Tari Pakarena Gantarang diiringi oleh alat musik berupa kannong-kannong, gendang, kancing, gong, dan pui-pui. Sementara itu, penarinya mengenakan kostum berupa baju pahang, liba sabe, dan perhiasan-perhiasan khas Selayar. Baju pahang sendiri merupakan tenunan tangan khas Sulawesi Selatan. Sedangkan lipa sabe adalah sarung sutra khas Sulawesi Selatan.
Penari Pakarena harus perempuan karena pada dasarnya tarian tradisional ini mencerminkan karakter perempuan Gowa yang sopan, lembut, setia, dan patuh. Para penari tersebut melengkapi keindahan gerakan tariannya dalam kostum cerah berwarna merah, hijau, kuning dan putih. Untuk melengkapi tarian ini, penari juga membawa kipas berukuran besar. Selain itu, aksesoris lain yang dikenakan antara lain adalah gelang, kalung, dan juga sanggul.
Berikut contoh gambar latihan tari pakkarena.
Gambar Sanggar Tari SMPN 3 Pattallassang
Gambar tari pakarena